Aku Harus Bangun...

Bola itu berhasil ku terima dengan baik, sedikit kontrol dengan dada dan bola mengalir ke kaki kananku..
Kusempatkan melirik sebentar, dan tampak bola berwarna putih itu seolah patuh dan menanti perintah yang akan kuberikan..
Sesaat aku ingat, setahun yang lalu aku masih belum bisa banyak bermain karena memang banyak pemain yg lebih berpengalaman, namun sekarang aku bukan lagi wajah penghangat bangku cadangan..
Di tim inilah aku mampu menunjukkan ketajaman yg aku miliki, aku tetap seorang striker yg berbahaya bagi lawan.

Mendadak kudengar sebuah terikan menyebut namaku dari sisi kanan, yaa dalam beberapa detik ternyata fokusku sempat hilang..
Dalam hitungan detik, dua pemain bertahan lawan mulai merangsek mendekatiku, mereka berdekatan dan hampir mustahil bisa melewati badan-badan besar ini dengan membawa bola.

Lirikan mataku ke sisi kanan menangkat seseorang dengan jersey yg sama denganku, dan dengan sedikit memutar badan, kaki kiriku mampu memberikan umpan yang tepat untuknya.
Menerima bola dengan tenang dan dengan wajah datar, itu yg dilakukan temanku.
Sementara itu, pemain-pemain bertahan lawan mengganti fokus mereka..
yaa, aku terlupakan.. pertahanan mereka kendor.. ini sebuah kesempatan besar..

Dari sisi kiri, aku memotong arah dan berlari tepat ke tengah kotak pinalti.
Aku berusaha berlari dengan cepat dan tanpa suara sedikitpun..
Tidak percuma!! temanku melihat pergerakan yang aku buat dan sebuah bola lambung dikirimkan padaku melewati kepala-kepala pemain bertahan.

Yaa, aku yakin bisa menjangkau bola sodoran ini, hanya apa yg harus aku lakukan? menyundulnya atau menahan dan mengontrolnya sebelum melewati kiper..
Belum ada pilihan... namun seketika pula kiper lawan keluar dari sarang dan juga bersiap mengejar bola.. Ini menjadi sebuah aksi satu lawan satu dalam usaha menjangkau bola..
Masih dua meter lagi ketika aku memutuskan untuk melompat dan melakukan tendangan gunting di udara... tendangan gunting yang baru terfikirkan ketika aku melihat sudut sempit gawang yg terbuka..

Dan aku berhasil, tendangan gunting itu tepat terjadi persis sebelum kiper menabrak diriku..
Aku tersungkur, namun sempat melihat bola bersarang di gawang lawan..

Yeah, aku harus bangun dan merayakannya.. aku harus segera bangun...!!
-----
*membaca pikiran Fabio Borini *

Comments